Usai Nobar Film Porno, Siswa-siswi SMP Ngeseks di Kelas
Posted by KabarNet pada 12/10/2014
Tanjungpinang – KabarNet: Berita tentang hancurnya moral generasi muda bangsa Indonesia kembali meramaikan media. Kali ini dari Tanjungpinang, diberitakan sekelompok siswa siswi SMPN 6 Tanjungpinang ternyata sudah terbiasa melakukan hubungan seks beramai-ramai di ruang kelas usai rame-rame menonton film porno.
Ketika aksi pesta seks itu ketahuan dan dikonfirmasi kepada salah seorang siswi, ia pun mengakui bahwa perbuatan amoral di ruang kelas itu betul-betul terjadi. “Cuma saya dan ada seorang kawan perempuan yang tak menonton. Pelajar lainnya menonton semua.” Kata seorang siswi kelas VII D kepada Parida, Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tanjungpinang.
Peristiwa itu berulang tiap kali kelas tak ada aktivitas belajar. Tontonan yang dilihat puluhan mata siswa kelas VII itu adalah film porno yang menayangkan berbagai macam adegan seks. Ironisnya, tak sedikit di antara mereka usai menonton kemudian mempraktikkan adegan mesum yang ditontonnya itu di dalam kelas.
Parida mengaku kecolongan karena pelajarnya sampai bisa menonton film porno rame-rame lewat ponselnya. Mereka bergantian memperlihatkan film yang didapatnya. Teman lainnya menunjukkan film bergenre sama ke teman lainnya. Begitu lah kegiatan mereka sehari-hari.
Dari keterangan siswi tadi, Parida mengetahui anak didiknya bertindak tak selayaknya pelajar. Ia dan guru-guru lainnya berusaha memutus perilaku bejat para siswa-siswi tersebut agar tak lagi mengulangnya di lingkungan sekolah. Razia ponsel pelajar pun digelar tapi informasi itu selalu bocor lebih dulu.
“Mereka sudah tahu semuanya. Karena itu, mereka sudah terlebih dahulu menyembunyikan handphonenya di tempat-tempat yang sulit dijangkau,” cerita Parida yang juga guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) itu.

Keterangan gambar: Salah seorang siswi SMPN 6 Tanjungpinang saat memberikan pengakuan perihal perilaku teman-teman sekelasnya yang nonton bareng film porno, kemudian ngeseks rame-rame di kelas
Razia ponsel sudah dilakukan pihak sekolah berkali-kali. Ketika mereka kedapatan membawa ponsel, sekolah menyitanya dan baru mengembalikannya kala siswa menamatkan pendidikannya. Namun usaha baik pihak sekolah itu ternyata justru banyak ditentang orangtua siswa.
Parida mengaku tak keberatan kalau perilaku amoral anak didiknya diberitakan di media massa. Harapannya, pemberitaan media akan membuat para orangtua tersadar untuk tidak mengizinkan anak-anaknya membawa handphone ke sekolah.
“Kami akan lebih tegas lagi. Kami akan panggil orangtua dan menegaskan larangan siswa membawa handphone. Saya juga mengimbau seluruh orangtua di Tanjungpinang, kalau memang sayang anak, tak perlu mengizinkan membawa handphone,” tegasnya. [KbrNet/TribunNews/adl]
Richard Kristiadi said
Ya Pancasila cuma “dihafal” gak pernah tahu maknanya lebih lagi mengamalkannya, lha wong baik itu orang tua atau guru apalagi siswanya juga gak ngerti blaassss, tapi “ngesekesekesek” malah “diamalkannya”, baguuuuuuus sekali perbuatan calon-calon gerwano dan gerwani itu, tentunya, untuk TIDAK DITIRU kegoblokkan dan ketololannya.
Black7 said
Pelajaran agama d perbanyak dn jg p4 perlu lg,tp skrg pejabatnya jg busukk semua rata2. Sungguh ironis.
Anonim said
kalo perlu, seluruh sekolahan selalu dan selalu untuk setiap hari mengadakan razia hanphone ke seluruh siswanya, dan pelu di pisah kelasnya antara laki-laki dan perempuan… artinya tidak mencampur baurkan antara lelaki dan perempuan baik di kelas maupun di luar kelas…
thaifah manshurah (@thaifahmanshura) said
maklum, mental pancasial
Anonim said
Perlunya pembelajaran agama sejak dini oleh orang tua terhadap anak. Serta jangan memegangi anak kecil hp
Wahar Saxsono said
Kami para Guru jadi serba susah. Disalahkaaaaaaaaan terus. Dilarang membawa HP kesekolah, jaman modern. Memperlancar komunikasi. Melanggar HAM/hak privacy pribadi. Mau ditindak, boro-boro. Murid dibentak saja melanggar KUHP, UUPA pasal sekian sekian. ( Perbuatan/perkataan tidak menyenangkan ). Ancamannya 6 tahun 8 bulan. Akhirnya, mari kita tanggung bersama akibatnya. Generasi mesum, bukan cuma dikota-kota besar, dikota kecil didaerah2 pun sudah banyak.
vitalitas perkasa said
waduhhhh,,, generasi hancur
Keyword2 said
Keyword2
[…]Usai Nobar Film Porno, Siswa-siswi SMP Ngeseks di Kelas « KabarNet.in[…]
Anonim said
Namaya hidup,tak selamanya berbuat baik.
Terkadang buruk,dan terkadang baik..
Jadi gk heran yg beginian
Anonim said
Inilah akibat sistem pendidikan liberal di negri ini. Back to syariah.