Rekam Jejak Ini yang Membuat Novel Baswedan Diincar
Posted by KabarNet pada 02/05/2015
Jakarta – KabarNet: Semua orang, termasuk Kepala Badan Reserse Kriminal Budi Waseso bisa saja mempertanyakan apa hebatnya Novel Baswedan. Namun bagi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, para pegawai Komisi Antirasuah itu, juga para wartawan melihat realitas Novel Baswedan sebagai penyidik dengan rekam jejak jempolan. Pria kelahiran Semarang, 38 tahun ini adalah penyidik yang menangani dan membongkar kasus besar.
Karena itulah mengapa, seluruh pimpinan KPK menganggap perlu menjaminkan diri mereka, untuk menangguhkan penahanan Novel. Dalam suratnya ke Kepolisian, lima pemimpin KPK menjamin Novel tak akan melarikan diri, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya. Ketiga hal itu– melarikan diri, menghilangkan bukti dan mengulangi perbuatan, adalah alasan yang dijadikan dasar polisi menahan Novel Baswedan.
“Kami bisa saja mundur jika penahanan masih dilakukan karena semua upaya yang sudah dikondisikan di KPK dnegan baik bisa berantakan,” kata Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP, Jumat 1 Mei 2015. “Seolah pimpinan KPK tak ada artinya dalam konteks ini.”
Mantan Wakil Ketua KPK M Jasin berharap Novel segera dibebaskan. Ia menyebut Novel sebagai penyidik yang profesional dan berintegritas. “Novel adalah penyidik yang profesional dan berintegritas, dia banyak menangani kasus-kasus korupsi besar dan berisiko,” ujar Jasin.
Novel masuk KPK pada Januari 2007, ketika lembaga ini dipimpin Taufiequrachman Ruki. Saat itu,cucu Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, jurnalis, diplomat dan sastrawan yang juga anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), dan Anggota Dewan Konstituante –masih menjadi penyidik polisi untuk KPK. Novel menangani rupa-rupa kasus kakap.
Lulusan Akademi Kepolisian 1998 ini berperan besar dalam melacak pelarian Nunun Nurbaetie. Tersangka pemberi cek pelawat untuk 39 anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 itu kabur ke sejumlah negara. Ia tak hanya melacak, tapi juga membawa Nunun Nurbaetie pulang dari pelariannya ke Tanah Air. Sepupu Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan ini menjadi penjemput Muhammad Nazaruddin, yang lari ke Cartagena Kolombia. Ia menjadi penyidik sejumlah perkara yang membelit bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu.
Sepupu Menteri Kebudayaan dan pendidikan Dasar Anies Baswedan ini juga memimpin penyidikan kasus suap proyek penyesuaian infrastruktur daerah yang menyeret sejumlah politikus Senayan, salah satunya politikus Partai Amanat Nasional Wa Ode Nurhayati dan Fahd A Rafiq, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar. Kasus ini cukup pelik karena melibatkan para petinggi Badan Anggaran yang diduga menerima suap dari pelbagai daerah untuk persetujuan pencairan dana proyek senilai Rp 7,7 triliun itu.
Novel juga menangkap tersangka korupsi, antara lain Bupati Buol Amran Batalipu dan tiga tersangka kasus suap anggaran Pekan Olahraga Nasional di Riau. Juga membongkar kasus jual beli perkara pemilukada yang melibatkan Akil Mochtar Ketua Mahkamah Konstitusi saat itu/
Novel juga menjadi motor pengusutan kasus simulator kemudi yang menyeret sejumlah petinggi Polri. Ia memimpin pengeledahan Markas Korlantas Polri di Cawang, Jakarta Timur 30 Juli 2012 dan memeriksa para perwira polisi yang jadi saksi perkara itu. Termasuk menginterogasi tersangka utama: bekas Kepala Korps Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang ketika itu menjadi Gubernur Akademi Kepolisian.
Sejak itulah, Novel Baswedan terus diincar. Ia juga kerap teror dan intimidasi. Kesalahan Novel sebagai penyidik dicari-cari. Seorang petinggi Kepolisian saat itu menuturkan, independensi Novel sebagai penyidik membuat ia tak disukai di Kepolisian. Di sebuah mailing list internal kepolisian, namanya dijelek-jelekkan karena memimpin penggeledahan di Korlantas dan memeriksa jenderal polisi aktif. Novel dicap sebagai ”pengkhianat” yang ”hendak menghancurkan korps”.
Oktober 2012, dua hari setelah penetapan Djoko Susilo sebagai tersangka, tim dari Bareskrim Mabes Polri memburu Novel Baswedan dan berencana menangkap perwira polisi itu gedung KPK. Bareskrim berdalih, Novel adalah tersangka untuk kasus kematian tersangka pencurian burung walet di Markas Kepolisian Resor Kota Bengkulu, tempat ia bertugas sebagai Kasatserse Polres Bengkulu tahun 2004. Kasus itu membuat Novel disidang secara etik dan membuat Novel ditarik ke Jakarta serta ditugaskan sebagai penyidik KPK dari unsur Polri.
Ketegangan penangkapan Novel meledakkan hubungan KPK dan Polri dan membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan. Presiden meminta Kepolisian menghentikan pengusutan kasus Novel.
Polisi kini membuka lagi penyidikan atas Novel setelah KPK menyidik dugaan suap dan gratifikasi Budi Gunawan, calon Kepala Polri yang pelantikannya dibatalkan Presiden Joko Widodo karena menjadi tersangka. Sejumlah personil Bareskrim terbang ke Bengkulu untuk memeriksa Irwansyah, pelaku pencurian sarang burung Walet dan memintanya bersaksi atas penembakan yang terjadi 2004 itu. Kepada Tempo, Irwansyah mengaku polisi bertanya hal yang sama yang pernah ditanya tahun 2012. Polisi juga minta dia bersaksi untuk itu.
Budi Gunawan kini dilantik menjadi Wakil Kepala Polri. Kasus suap dan gratifikasi yang semula ditangani KPK, kini diserahkan ke Kejaksaan Agung. Kepada Tempo, Maret lalu, Novel yang sejak November 2014 resmi pensiun dari polisi dan menjadi pegawai tetap KPK, mengaku tak khawatir dengan masa lalunya. Ia mengaku tak macam-macam sepanjang berkarier di Kepolisian. Yang ia cemaskan, kalau kesalahannya dibuat-buat. Tiba-tiba muncul kasus rekayasa. ” Tapi saya siap, untuk membuka apa adanya,” kata Novel Baswedan.
Source: Tempo.CO
Anonim said
Jika Pimpinan KPK Dari Unsur TNI, Butuh Berapa Menit Untuk Meratakan Gedung Mabes Polri ?
Inilah Alasan Kenapa Kompol Novel Baswedan Harus Dikriminalisasi
Dibantu Putri Gus Dur, Istri Novel Baswedan Buat Petisi Online “Bebaskan Novel Baswedan”
Pak Anies Baswedan, Dimanakah Kau Berada? Kau Lebih Sayang Tahta atau Kerabatmu Yang Melawan Korupsi?
Sejak Berpisah Dari TNI, Institusi Polri Semakin Rusak Bahkan Berani Melawan Titah Presiden
Kabareskrim Berdusta, Berdasarkan LHKPN Rumah Novel Hanya Dua Bukan Empat
Wakapolri Komjen BG: Saya Tak Tahu Menahu Soal Penangkapan Novel Baswedan
Jokowi Minta Novel Tak Ditahan, Budi Waseso: Di sini Tidak Ada Dewa, Jangan Lebay!
Mewaspadai Gerakan Berbahaya Politik Komjen Buwas
Inilah Bukti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Gagal Pegang Komando Polri
Islam Toleran Com
banner 728×90
MENU
MENU
HomeNasionalTerungkap Sudah, Polri Berhasil Sita Bukti Penerimaan Uang di Ruangan Lulung
Terungkap Sudah, Polri Berhasil Sita Bukti Penerimaan Uang di Ruangan Lulung
Son GokuApril 28th, 2015, 3:32 pm2 comments 794 views ★★★★★
lulung
ISLAMTOLERAN.COM- Bareskrim Mabes Polri melakukan penggeledahan di ruangan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Senin (27/4/15). Penggeledahan dilakukan terkait kasus dugaan korupsi uniterruptible power supply.
Adapun dokumen yang disita penyidik Bareskrim Mabes Polri adalah satu bundel dokumen fotocopy surat dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Dokumen itu terdiri dari tiga lembar perihal usul persetujuan penetapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2014.
Selain itu, ada pula selembar surat tertanggal 29 Desember 2014 kepada Mujahid Samal perihal pengambilan kembali uang titipan pada 10 Maret 2014 sebesar Rp 700.000. Ada juga selembar dokumen fotocopy PERBAL yang dikerjakan oleh kasubbag Produk Perundang-Undangan Agustus 2014.
Cukup? Belum. Polri juga menyita sebuah CD-R dengan kapasitas 700 MB yang berlabel pokir komisi. Tak hanya itu, Polri juga menyita selembar dokumen fotokopi kwitansi penerimaan uang dari Lulung sebesar Rp 700 juta kepada Mujahid Samal tanggal 10 Maret 2014 di Jakarta.
Polri juga mengamankan selembar dokumen fotokopi kwitansi penerimaan uang dari Lulung sebesar Rp 700 juta kepada Joko Krismiyanto tanggal 10 Maret 2014 di Jakarta. Terakhir, penyidik Bareskrim mengangkut satu bundel dokumen fotocopy 32 lembar perihal penyampaian keputusan Mendagri nomor 903-3717 Tahun 2014 yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta dari Dirjen Keuangan Daerah tanggal 22 September 2014. (jpnn)
« Prev
Mengharukan, Jelang Eksekusi Mati Mary Jane Peluk Anaknya untuk Terakhir Kali
Mengharukan, Jelang Eksekusi Mati Mary Jane Peluk Anaknya untuk Terakhir Kali
Next »
Istana Beber Utang Baru dari IMF di Era SBY, Ini Angkanya
Istana Beber Utang Baru dari IMF di Era SBY, Ini Angkanya
Facebook Comments
Comments
CUACA HARI INI
JABODETABEK
light rain
28C
humidity: 86%
wind: 2km/h
H 28 • L 28
Sun
28C
Mon
28C
Tue
28C
Wed
28C
Thu
28C
TERPOPULAR
1
OPERASI PENGHANCURAN GERINDRA OLEH PKS
211677 views
2
Ustaz Kondang ini nilai Ahok seperti iblis Dan Harus Dilawan
157440 views
3
Fahri Hamzah Fitnah Jokowi dengan foto editan Palsu
123565 views
4
Pemimpin Hamas Bersantai Ria saat rakyat gaza berdarah darah akibat roket israel
114212 views
5
Ribuan masa Pendukung Ahok dari berbagai ormas Siap Gelar Aksi Damai galang dukungan lawan FPI
113134 views
6
FAKTA dari FITNAH yang dibengkokan mengenai pembantaian umat Muslim di Burma
107867 views
7
Waspadai Keterangan Palsu Foto Pemakaman Langit Tradisi Adat di Tibet
107310 views
OPINIMore
Jika Pimpinan KPK Dari Unsur TNI, Butuh Berapa Menit Untuk Meratakan Gedung Mabes Polri ?
Jika Pimpinan KPK Dari Unsur TNI, Butuh Berapa Menit Untuk Meratakan Gedung Mabes Polri ?
May 2nd, 2015, 7:48 am
Inilah Alasan Kenapa Kompol Novel Baswedan Harus Dikriminalisasi
Inilah Alasan Kenapa Kompol Novel Baswedan Harus Dikriminalisasi
May 2nd, 2015, 6:14 am
Pak Anies Baswedan, Dimanakah Kau Berada? Kau Lebih Sayang Tahta atau Kerabatmu Yang Melawan Korupsi?
Pak Anies Baswedan, Dimanakah Kau Berada? Kau Lebih Sayang Tahta atau Kerabatmu Yang Melawan Korupsi?
May 2nd, 2015, 4:40 am
Mewaspadai Gerakan Berbahaya Politik Komjen Buwas
Mewaspadai Gerakan Berbahaya Politik Komjen Buwas
May 1st, 2015, 3:09 pm
Akun FB ” Prayet Lutfy” Tuduh Calon Mantu Jokowi Selvi Ananda Putri Hamil Duluan
Akun FB ” Prayet Lutfy” Tuduh Calon Mantu Jokowi Selvi Ananda Putri Hamil Duluan
April 26th, 2015, 5:43 am
banner 728×90
AQIDAHMore
Indonesia Tidak Berhukum Islam : Kafirkah?Indonesia Tidak Berhukum Islam : Kafirkah?Sikap Mufti Mesir terhadap Penghancuran Makam Nabi Yunus oleh ISISSikap Mufti Mesir terhadap Penghancuran Makam Nabi Yunus oleh ISISBerdo’a di Makam Bukan Berarti Menyembah KuburBerdo’a di Makam Bukan Berarti Menyembah KuburPCINU Jerman Gelar Kajian Tentang Salafussalih, Salafi, dan WahabiPCINU Jerman Gelar Kajian Tentang Salafussalih, Salafi, dan Wahabi
banner 728×90
FIQIHMore
SELAMAT NATAL MENURUT AL-QUR`ANSELAMAT NATAL MENURUT AL-QUR`ANUlama Tafsir Quraish Shihab Bolehkan Muslim Ucapkan Salam NatalUlama Tafsir Quraish Shihab Bolehkan Muslim Ucapkan Salam NatalBolehkah Umat Islam Memelihara Anjing? ini Kata Menag LukmanBolehkah Umat Islam Memelihara Anjing? ini Kata Menag LukmanKRITIKAN AL-QUR’AN TERHADAP LASKAR FPIKRITIKAN AL-QUR’AN TERHADAP LASKAR FPIrahmat islam adalah untuk seluruh makhluk di duniarahmat islam adalah untuk seluruh makhluk di dunia
WISDOMMore
Pesan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj Buat Mereka Yang Tidak Cinta Tanah Air
Pesan Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj Buat Mereka Yang Tidak Cinta Tanah Air
March 29th, 2015, 5:15 am
Ukuran Seorang Pemimpin Dalam Islam
Ukuran Seorang Pemimpin Dalam Islam
December 22nd, 2014, 3:23 am
Penjelasan Quraish Shihab Seputar Boleh Tidaknya Ucapkan “Salam Natal”
Penjelasan Quraish Shihab Seputar Boleh Tidaknya Ucapkan “Salam Natal”
December 17th, 2014, 11:09 pm
KH.Musthafa Ali Yaqkub: Islam tidak pernah mengamanatkan membunuh non muslim
KH.Musthafa Ali Yaqkub: Islam tidak pernah mengamanatkan membunuh non muslim
November 12th, 2014, 3:41 pm
Ahok akan berhenti jadi pejabat jika semua pejabat berkelakuan baik
Ahok akan berhenti jadi pejabat jika semua pejabat berkelakuan baik
November 9th, 2014, 3:32 pm
TOLERANMore
Seorang Pendeta Izinkan Anaknya Masuk Pesantren & Kejar Cita-cita Jadi Ulama MuslimSeorang Pendeta Izinkan Anaknya Masuk Pesantren & Kejar Cita-cita Jadi Ulama MuslimPemegang Kunci Makam Yesus di Golgota Adalah Kaum Muslim Keturunan Salahudin Al-AyubiPemegang Kunci Makam Yesus di Golgota Adalah Kaum Muslim Keturunan Salahudin Al-AyubiLima Rumah Sakit Al-Azhar Membuka Pintunya Untuk Para Dokter KristenLima Rumah Sakit Al-Azhar Membuka Pintunya Untuk Para Dokter KristenMelindungi MinoritasMelindungi Minoritasmuslim oslo ikut menjaga sinagog selama ibadah shabbatmuslim oslo ikut menjaga sinagog selama ibadah shabbat
Inilah Bukti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Gagal Pegang Komando Polri
Jika Pimpinan KPK Dari Unsur TNI, Butuh Berapa Menit Untuk Meratakan Gedung Mabes Polri ?
Inilah Alasan Kenapa Kompol Novel Baswedan Harus Dikriminalisasi
Dibantu Putri Gus Dur, Istri Novel Baswedan Buat Petisi Online “Bebaskan Novel Baswedan”
Pak Anies Baswedan, Dimanakah Kau Berada? Kau Lebih Sayang Tahta atau Kerabatmu Yang Melawan Korupsi?
Sejak Berpisah Dari TNI, Institusi Polri Semakin Rusak Bahkan Berani Melawan Titah Presiden
Kabareskrim Berdusta, Berdasarkan LHKPN Rumah Novel Hanya Dua Bukan Empat
Wakapolri Komjen BG: Saya Tak Tahu Menahu Soal Penangkapan Novel Baswedan
Jokowi Minta Novel Tak Ditahan, Budi Waseso: Di sini Tidak Ada Dewa, Jangan Lebay!
Mewaspadai Gerakan Berbahaya Politik Komjen Buwas
COPYRIGHT Islam Toleran powered by http://www.IslamToleran.com
Top
Bahagia Bersama said
Makin miris melihat nasib bangsa .
biaya paket umroh murah 2015 said
Sedih dengernya,,
sontoloyo1106 said
Islam toleran = LINGLUNG.
Sekarang ganti nama jadi JIN